New Project - 2024-11-04T204400.058

Ada 9 Agama Tertua di Dunia, Ternyata Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Sebelum Masehi

Agama-Tertua-Di-Dunia-Zoroastrianisme
Banner-Panjang
Lampung Monitor : Perlu Anda ketahui bahwa Indonesia adalah salah  satu negara yang memiliki mayoritas pemeluk agama Islam terbanyak di dunia. Berbicara soal agama, apakah Grameds mengetahui kepercayaan apa yang merupakan agama tertua di dunia? Kita ketahui bahwa agama dalam sejarah dunia memiliki perjalanan yang panjang, hingga saat ini ada beberapa banyak agama, baik yang masih eksis dianut atau sudah mulai punah. 

Agama itu sendiri adalah sebuah bentuk kepercayaan yang dimiliki manusia dan erat kaitannya dengan tatanan, ajaran, atau perintah dalam menjalani kehidupan. Itulah sebabnya manusia pada hakikatnya selalu membutuhkan pedoman hidup, jadi wajar saja jika manusia dari zaman dahulu pun sudah memeluk agama sejak ribuan tahun yang lalu. 

Belajar dan mengenali agama lain selain yang kita percayai adalah cara bijak bagi manusia untuk semakin memperdalam keyakinan beragama kita. Itulah sebabnya Grameds tidak ada salahnya mencoba mengenal atau belajar sejarah agama tertua di dunia untuk menambah pengetahuan seperti berikut ini: 

DAFTAR AGAMA TERTUA DI DUNIA

1. Brahmanisme (8000-6000 SM)

Kepercayaan Brahmanisme atau dikenal juga dengan nama Weda Brahmanisme adalah salah satu agama tertua di dunia yang diklaim sudah ada sejak tahun 8.000-6000 SM. Meskipun banyak yang menganggap kepercayaan Brahmanisme sama dengan agama Hindu karena menyembah banyak dewa.

Namun agama ini memiliki masuk dalam daftar agama tertua dalam urutan pertama di dunia. Kepercayaan Brahmanisme meyakini adanya kekuatan alam yang berasal dari para dewa dan dewi, antaranya adalah Dewa Matahari, Dewa Api, Dewa Angkasa, Dewa Siwa, dan masih banyak lagi.

2. Hindu (7000-6000 SM)

Setelah kemunculan kepercayaan Brahmanisme, agama Hindu yang menggunakan kitab Weda kemudian muncul setelahnya di Negara India untuk pertama kalinya. Persebaran agama hindu kemudian dimulai dari lembah sungai Indus atau Pakistan modern.

Hindu menjadi salah satu agama paling tua di dunia yang masih populer sampai sekarang dan merupakan bentuk konversi dari kepercayaan Brahmanisme. Hingga sekarang agama hindu ini berada di peringkat ketiga dalam daftar agama yang penganutnya terbanyak di dunia. 

Dalam kepercayaan Hinduisme tidak ada pendiri atau teks tunggal, melainkan menggabungkan beberapa tradisi dan kepercayaan kuno. Catatan sejarah menunjukan bahwa kitab suci tertua agama Hindu adalah Rig Veda, yang umurnya diperkirakan sekitar 3.500 tahun.

Para arkeolog telah menemukan motif hewan banteng dan sapi yang dianggap sebagai hewan suci dalam agama Hindu. Hal tersebut berasal dari sekitar 7.000 SM di masa saat peradaban kuno menghuni daerah yang berada dekat Sungai Indus.

Masih ada beberapa orang yang menganggap bahwa Brahmanisme adalah pendahulu agama Hindu.

Namun di antara penganut Hindu, terutama di Negara India, kepercayaan Brahmanisme biasanya dipandang sebagai bagian dari tradisi kebudayaan mereka, dibandingkan dianggap sebagai agama yang terpisah.

Kata dari nama agama Hindu dalam kepercayaan Hinduisme berasal dari kata Persia atau yang sekarang negara Pakistan, yakhni sindhu yang artinya sungai. 

Makna dari kata sungai dalam agama Hindu sendiri sebenarnya merujuk pada asal-usul kepercayaan tersebut.

Dimana agama Hindu terbentuk dan muncul pertama kalinya di lembah sungai Indus, Persia oleh orang-orang Mahenjo-Daro dan Harrapa. Agama Hindu adalah salah satu agama tertua di dunia yang masih eksis dan dianut banyak orang.

Bahkan di negara India, Hindu adalah agama utama yang banyak dianut oleh masyarakat India secara umum.

3. Yahudi (6000 SM)

Yahudi adalah cikal bakal dari munculnya agama samawi, yakni agama Kristen dan Islam yang sekarang penganutnya menjadi tersebar di berbagai penjuru dunia. Penganut agama ini banyak menetap di Israel yang merupakan wilayah kepercayaan ini pertama kali diciptakan.

Sekarang  kurang lebih 18 juta manusia telah memeluk agama ini. Selain itu sejarah agama ini cukup tidak asing bagi penganut agama Kristen dan Islam saat ini, yakni dibawa oleh Nabi Musa yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan pemerintahan Mesir.

Yudaisme adalah yang agama tertua dari tiga agama monoteistik Abraham (Ibrahim), yakni dari dua agama lainnya adalah Kristen dan Islam. Ajaran agama Yahudi ini dipercaya dibawa oleh Nabi Musa, yang merupakan keturunan Nabi Ibrahim, yakni nenek moyang orang Yahudi. Kitab agama Yahudi adalah Taurat yang juga dikenal dengan sebutan Tanakh atau Alkitab Ibrani.

Pada perkembangannya, yudaisme modern dapat dipisahkan menjadi tiga gerakan, yakni Yudaisme Ortodoks yaitu aliran yang paling konservatif dan mempertahankan hampir semua praktik dan ritual tradisional.

Reformasi Yudaisme yaitu aliran yang para pengikutnya mempertahankan identitas Yahudinya tetapi mengambil pendekatan yang lebih liberal terhadap banyak kepercayaan dan praktik, dan Yudaisme Konservatif yaitu aliran yang terletak di tengah dan mengambil pendekatan moderat terhadap praktik Yahudi.

4. Buddha (2600 SM)

Dalam sejarah Agama Buddha salah satu pendirinya seorang pangeran yang lahir di Nepal modern, lebih dari 2.500 tahun yang lalu, yakni bernama Siddhartha Gautama. Persebaran ajaran agama budha pertama kali berada di wilayah Anak Benua India atau tepatnya daerah Nepal modern.

Budha kemudian menjadi salah satu agama tertua di dunia yang masih dianut oleh banyak orang hingga saat ini. Dalam perkembangan masa ini, agama budha kemudian menjadi semakin sempurna dengan unsur- unsur kebudayaan India dan unsur- unsur kebudayaan Helenistik (Yunani), Asia Tengah, Asia Timur dan Asia Tenggara. 

Dalam perkembangannya, agama budha terbilang praktis karena telah menyentuh nyaris seluruh bagian benua Asia. Perjalanan sejarah agama Buddha juga ditandai dengan perkembangan jumlah aliran, mazhab, dan peristiwa perpecahan- perpecahan dimana-mana.

Hal utama dalam aliran agama ini adalah tradisi Theravada, Mahayana, dan Vajrayana (Vajrayana), yang kehadirannya ditandai dengan peristiwa masa pasang dan surut kepercayaan budha.

Sebelum ajaran agama ini disebar luaskan di bawah perlindungan maharaja Asoka pada zaman ke-3 SM, kepercayaan ini awalnya hanya terlihat sebagai sebuah fenomena kecil saja. Kemudian sejarah peristiwa- peristiwa yang membentuk agama ini jumlahnya tidak banyak tercatat.

Dua konsili dalam sidang umum pembentukan agama budha pernah dituturkan pernah terjadi, meskipun ilmu atau ajaran dalam agama ini sebenarnya menyesuaikan catatan- catatan dari peristiwa selanjutnya.

Konsili-konsili yang kemudian juga disebut dengan pasamuhan agung ini akhirnya berusaha membahas formalisasi doktrin-doktrin Buddhis, dan sebagian perpecahan yang terjadi dalam gerakan Buddha.

Menurut sejarah kepercayaan ajaran Buddha, Siddhartha Gautama mengesampingkan kehidupan mewahnya sebagai pangeran dalam kehidupan di bumi. Hal tersebut terjadi setelah Sidharta Gautama menyaksikan untuk pertama kalinya sebuah penderitaan di luar tembok istana megahnya.

Kemudian ia duduk di bawah pohon Bodhi atau dikenal juga dengan sebutan pohon pencerahan yang akhirnya mencapai pencerahan, sehingga dirinya menjadi seorang Buddha. Sejak itulah pengikut kepercayaan Buddha mulai mempraktikkan ajaran kepercayaan ini dengan kedamaian dan berusaha mencari jalan pencerahan bagi diri mereka sendiri.

5. Zoroastrianisme (1000-500 SM)

Agama Zoroastrianisme adalah sebuah kepercayaan yang dibawa oleh nabi Zarathustra atau dalam bahasa Yunani dikenal dengan sebutan Zoroaster. Kepercayaan Zoroastrianisme kemudian berkembang di sebuah daerah Persia kuno yang sekarang lebih dikenal sebagai negara Iran.

Di Negara Iran sendiri, kepercayaan Zoroastrianisme lebih dikenal dengan sebutan Mazdayasna atau kepercayaan yang menyembah Ahura Mazda, yakni Tuhan yang bijaksana.

Kepercayaan ini didirikan pada abad ke-6 SM oleh pembaharu Zoroaster yang dianggap oleh para pengikutnya sebagai sebagai nabi. Berdasarkan bukti arkeologis, akar dari agama ini berasal antara 1.200-1.500 SM yang penyebarannya di wilayah di wilayah Persia Kuno atau Iran modern.

Sejarah agama ini juga mencatat bahwa Zoroastrianisme pernah menjadi salah satu agama paling kuat di dunia dan agama resmi di Persia mulai  600 SM sampai 650 SM. 

Zoroastrian percaya dengan satu Tuhan yang disebut Ahura Mazda dan tidak penyembah api, namun api dipercaya sebagai perwakilan cahaya atau kebijaksanaan Tuhan. Meskipun saat ini kepercayaan Zoroastrianisme adalah agama yang sudah cukup kecil jika dibandingkan agama lainnya. 

Kepercayaan ini memiliki banyak konsep sentral yang sama dengan agama- agama besar lainnya, seperti Yahudi, Kristen, maupun Islam. Yakni konsep ajaran kehidupan setelah mati, dan konsep surga neraka.

Pada 3 ribu tahun yang lalu menjadi masa kelahiran Zarathustra dan mendapat wahyu. Penyelamat tersebut adalah keturunan Zarathustra yang akan menghancurkan Ahriman untuk manusia, sehingga perdamaian bisa terwujud. Meskipun sejarah agama sudah berumur lebih dari 3 ribu tahun, namun Zoroastrianisme masih eksis dianut dan dikenal sampai saat ini, meskipun tidak sebanyak dahulu. 

Mayoritas penganutnya banyak menetap di Negara Iran. Selain itu ada pula sejumlah Zoroastrian yang bermigrasi ke India dan dikenal sebagai orang- orang Parsi di sana. Di sejumlah daerah Asia Tengah, termasuk Indonesia,  agama zoroastrianisme juga dikenal dengan nama agama Majusi.

Para Zoroastrian juga sudah menetap berapa di kota- kota besar dunia, seperti London, New York, Eropa, dan sebagainya. Berdasarkan data dari salah satu jaringan berita terbesar di dunia, CNN mengungangkapkan bahwa pengikut Zoroastrianisme yang eksis sampai saat ini adalah berjumlah 2,6 juta orang.

6. Konfusianisme (600 SM)

Kepercayaan Konfusianisme sering diakui sebagai agama meskipun oleh para pengikutnya tidak  dipraktikkan sebagai agama tradisional yang terorganisir layaknya agama-agama lainnya. Penganut kepercayaan ini memandang Konfusianisme lebih sebagai sistem filsafat sosial dan etika dalam menjalani kehidupan sebagai seorang manusia yang berakal.

Agama konfusianisme ini  memperoleh namanya dari pendirinya yang bernama Confucius, yakni sebuah Anglicization dari nama aslinya K’ung-fu-tzu, atau Master K’ung.  

Sebenarnya ia tidak berniat untuk mendirikan sebuah kepercayaan atau agama baru, namun tertarik untuk menghidupkan kembali nilai-nilai ajaran tersebut dan kepercayaan di masa dinasti Zhou.

Kepercayaan Konfusianisme sempat memiliki pengaruh yang lumayan kuat terhadap kehidupan spiritual dan politik masyarakat Tiongkok. Bahkan pengaruh ajaran agama ini telah menyebar ke bagian wilayah lain, yakni Asia Timur termasuk Jepang, Korea, sampai Vietnam.

7. Jainism (599-527 SM)

Jainism adalah agama tradisional China yang dikenal juga dengan sebutan Kon Fut Se dan kepercayaan ini dibawa oleh seorang guru atau filsuf sosial. Ajaran agama ini sangat kental dengan adat-adat Tionghoa kuno.

Di Indonesia sendiri, agama ini lebih dikenal dengan sebutan agama Kong Hu Cu. Agama kuno ini diyakini muncul pada abad ke-6 SM di masa sudah ada agama Buddha. Agama Jainisme sebenarnya memiliki kepercayaan yang serupa dengan agama Hindu dan Buddha.

Pemeluk agama ini percaya bahwa kebenaran telah diungkapkan pada waktu yang berbeda oleh tirthankara atau sang nabi yang sudah mencapai tujuan spiritual tertingginya dari keberadaan dunianya. Selain itu, mereka juga percaya bahwa ada 24 tirthankara yang terakhir adalah Mahavira, yang dipercaya  sebagai pendiri Jainisme dan juga seorang Buddha kontemporer.

8. Taoisme (500 SM)

Taoisme atau Taoisme adalah kepercayaan yang didasarkan pada ajaran Tao Te Ching, yang merupakan sebuah buku pendek berisi ajaran Lao Tzu. Kepercayaan ini menekankan pada keharmonisan spiritual kehidupan dalam diri individu.

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua aliran utama dalam agama Taoisme, yakni Taoisme filosofis atau Tao-chia yang cenderung berfokus pada tulisan- tulisan Lao Tzu, Chuang-Tzu, dan mistik awal lainnya. Selain itu juga Taoisme atau Tao-chiao yang menekankan ritual keagamaan dengan tujuan mencapai keabadian.

Agama Taoisme bisa populer karena ajarannya memanfaatkan gagasan persatuan dan kebalikan atau Ying dan Yang. Makna ide utama Yin Yang adalah dunia dipenuhi dengan kekuatan yang saling melengkapi, seperti aksi dan non-aksi, terang dan gelap, panas dan dingin, dan sebagainya.

Sebelum terjadi revolusi Komunis di China, kepercayaan Taoisme adalah salah satu agama terkuat di Tiongkok yang sekarang sudah pulih kembali. Agama Taoisme banyak dipraktikkan di Tiongkok, Taiwan, Asia Tenggara, sampai Sebagian kecil negara di Barat.

9. Shinto (3-8 SM)

Agama Shinto adalah kepercayaan yang ditetapkan oleh kekaisaran Jepang sebagai agama asli Negara tersebut. Kepercayaan ini dipengaruhi kuat oleh agama Budha yang dikenal menyembah kekuatan alam.

Peluru Grameds ketahui bahwa agama ini tidak bergantung pada tulisan atau teks- teks suci seperti agama-agama lainnya.  Selain itu pendiri agama Shinto masih bisa bertahan dalam ketaatan yang luas sampai sekarang. Setelah kepercayaan Buddha muncul di jepang, banyak unsur Buddha yang akhirnya bercampur ke dalam kepercayaan dan tradisi agama Shinto dan Konfusianisme. 

Bangsawan yang berkuasa saat itu akhirnya menggabungkan ketiga agama tersebut ke dalam perkembangan agama Shinto sebagai cara untuk membimbing masyarakat Jepang. Agama ini  diyakini baru dimulai dan resmi kemunculannya setelah agama Buddha mulai diperkenalkan di negara Jepang pada abad ke-6 SM.

Catatan sejarah menyebutkan bahwa akar agama Shinto adalah sekitar 700 SM, meskipun ada pula bukti catatan arkeologi yang menyebut bahwa telah muncul lebih jauh lagi daripada itu. 

Agama Shinto secara resmi ditetapkan sebagai agama di Negara Jepang selama periode Meiji, yakni sekitar tahun 1868 sampai 1912. Sekarang agama Shinto dan Buddha saudah terkait erat pada masyarakat dan budaya Jepang.

Nah, itulah penjelasan tentang daftar agama tertua di dunia dalam kajian ilmu sejarah. Apakah ada agama yang sudah Grameds ketahui sejarahnya? Sebagian dari agama di atas mungkin masih banyak dianut oleh orang hingga saat ini.

Hal tersebut menunjukan bahwa sebuah kepercayaan akan berdampingan dalam kehidupan manusia, baik telah mengalami perjalanan sejarah perkembangan sesuai berjalannya zaman. Keyakinan dalam kepercayaan tersebut kemudian kembali pada pribadi masing-masing orang untuk menjalaninya. 

 

Sumber : Gramedia
Penulis : Arum Rifda

 
TAG :

REKOMENDASI UNTUK ANDA

TERKINI LAINNYA