DPC APDESI Pringsewu Bantah Adanya Anggaran Siluman dan Dana Kebersamaan

IMG-20240525-WA0101
Banner-Panjang

Pringsewu (LM) : Dewan Pimpinan Cabang Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPC APDESI ) kabupaten Pringsewu ,Lampung Jevi Hardi Sofyan membantah adanya dana Siluman ,anggaran kebersamaan dan masuk ke kantong pengurus DPC APDESI Pringsewu yang diberitakan di media online .

Pasalnya menurut Jevi, dirinya tidak pernah di konfirmasi oleh wartawan yang bersangkutan sama sekali ujug-ujug berita tersebut muncul

“Saya sebagai ketua DPC APDESI tidak merasa dikonfirmasi oleh wartawan yang bersangkutan ,tahu tahunya kami diberitakan bahwa ada dana Siluman ,ada dana kebersamaan dan ada dana yang masuk ke kantong kami dan kami membagi bagi dana kebersamaan ,dengan 12 lembaga jurnalis di Pringsewu ,jelas kami sebagai pengurus DPC APDESI tidak terima dengan adanya pemberitaan tersebut ” tegas Jevi Hardi Sofyan Sabtu (25/05/2024).

Jevi membantah keras adanya Dana yang dibuat Memory of Understanding (MoU) dengan 12 lembaga jurnalis merupakan dana kebersamaan atau dana yang berasal dari dana Siluman dan masuk kantong sendiri ,karena yang sebenarnya itu merupakan MoU dengan media media yang sebelumnya sudah berlangganan di pekon

“MoU antara DPC APDESI dengan 12 lembaga itu kan MoU anggaran publikasi ,langganan koran maupun media online yang ada di lembaga tersebut ,jadi tidak ada sama sekali yang namanya dana kebersamaan apalagi dana Siluman ” bebernya .

Jadi jika DPC APDESI menerima Dana siluman ,dana kebersamaan berarti MoU yang kami buat antara DPC APDESI Pringsewu dengan 12 lembaga itu menggunakan dana Siluman

” Itu sudah jelas tidak benar yang ada adalah dana publikasi yang memang ada di anggaran pendapatan dan belanja desa(APBdes)/pekon di masing masing pekon,kalau disebut sebut dana Siluman berarti DPC APDESI buat MoU dengan 12 lembaga pakai dana siluman dong ‘”ungkapnya

Ketua DPC APDESI Pringsewu juga meminta kepada rekan rekan ketika membuat berita untuk konfirmasi terlebih dahulu ke pihak yang terkait sehingga berita berimbang .

” Itu memang haknya wartawan ,tapi alangkah baiknya dikonfirmasi terlebih dahulu agar berita tersebut berimbang dan tidak menimbulkan fitnah ” pungkasnya .(Indra)

TAG :

REKOMENDASI UNTUK ANDA

TERKINI LAINNYA