Pembongkaran Atap SDN 13 Way Serdang Mesuji, Ketua Komite : Ada Kongkalikong?

IMG-20240613-WA0072
Banner-Panjang

Mesuji (LM) : Diduga biaya upah bongkar atap bangunan gedung sekolah Pada pelaksanaan kegiatan Proyek Revitalisasi SD Negeri 13 Way Serdang. Tahun 2024. Pekerjaannya dikerjakan dengan sistem gotong royong oleh pihak ketiga/rekanan kepada seluruh wali murid.

Terkait hal ini Ketua Komite sekolah setempat, Handoko menilai peristiwa itu terjadi karena ada mufakat jahat atau kongkalikong pihak pemerintah desa Hadi Mulyo dan pihak pemborong dengan nama pelaksana pekerjaan CV. Mulia Karya Cemerlang.

“Gotong royong itu adalah Kongkalikong Pemborong dengan Oknum Pemerintah Desa Hadi Mulyo, saya telusuri mereka saling lempar batu sembunyi tangan,” ujar Handoko menyesalkan aksi pembodohan tenaga Masyarakat tersebut, saat dikonfirmasi awak media pada Selasa, 11 Juni 2024.

Menurut Handoko, pengerjaan pembongkaran atap gedung sekolah tersebut pastinya sudah masuk dalam Rancangan Anggaran Belanja (RAB) proyek revitalisasi SD Negeri 13 Wayserdang Tahun anggaran 2024 senilai Rp 3.1 Milyar tersebut.

“Itu pastinya upah atau biaya pembongkaran atap gedung sekolah sudah ada dalam rab proyek revitalisasi SD Negeri 13 Wayserdang senilai Rp 3,1 Milyar tersebut. Jadi ini akal-akalan sejumlah oknum demi meraup keuntungan besar,” ujarnya lagi.

Handoko juga menyoroti aset sekolah  berupa material atap dan kayu dari atap yang dibongkar oleh sejumlah wali murid yang diambil oleh oknum perangkat desa Hadi Mulyo.

“Itu aset atap dan kayunya diambil oknum perangkat desa Hadimulyo. Itu juga perlu dipertanyakan,” ungkap dia.

Oleh itu, Ia berharap pihak Dinas Pendidikan Mesuji menindaklanjuti praktik-praktik curang proyek tersebut.

“Saya harap pihak Dinas Pendidikan Mesuji tidak tinggal diam dan tutup mata,” harapnya.

Sementara, saat awak media menghubungi oknum RK Desa Hadi Mulyo yang dimaksud Handoko mengkordinir gerakan gotong royong sejumlah wali murid tersebut, dirinya malah menuding para dewan guru mengkordinir para wali murid bergotong royong.

“Kami pemerintah desa tidak pernah mengkordinir gerakan gotong royong para wali murid tersebut. Itu sepertinya para dewan guru yang mengkoordinir. Sementara soal aset sekolah berupa atap dan kayu, bukan kami ambil tapi tepatnya kami amankan saja,” ujar oknum RK Desa Hadi Mulyo saat dikonfirmasi, pada Kamis, (13/6/2024).

Selanjutnya, oknum dewan Guru SDN 13 Way Serdang saat dikonfirmasi awak media soal peristiwa gotong-royong tersebut juga sebaliknya menuding bahwa pemerintah desa Hadi Mulyo yang menggerakkan sejumlah wali murid bergotong royong membongkar atap gedung sekolah tersebut.

“Kami tidak tahu menahu soal gerakan gotong royong itu, itu mungkin pihak pemerintah desa yang menggerakkan para wali murid,” bantah salah seorang dewan guru, yang bernama Duta.

Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait khususnya Dinas Pendidikan Mesuji belum berhasil dikonfirmasi. (San)

TAG :

REKOMENDASI UNTUK ANDA

TERKINI LAINNYA