8 Mahasiswa FKIP Unila Berhasil Mengikuti Proyek Kemanusiaan 2024 di Sandakan & Negeri Sembilan

IMG-20250106-WA0135
Banner-Panjang

Malaysia (LM): Sebanyak delapan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung sukses mengikuti Proyek Kemanusiaan 2024 yang berlangsung di Malaysia, dari Oktober hingga minggu ketiga Desember 2024. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Internasional yang digagas oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia, sekaligus menjadi tonggak penting bagi mahasiswa FKIP Unila dalam memberikan kontribusi nyata pada pendidikan lintas negara.

 

Proyek ini terbagi dalam dua wilayah utama, yaitu Sandakan dan Negeri Sembilan, Malaysia. Selain kegiatan akademik melalui program student mobility di Universiti Malaysia Sabah (UMS) dan Inti International University, para mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Community Learning Center (CLC) dan Pusat Pembelajaran Warga Negara Indonesia (PPWNI).

 

Di Sandakan, tim mahasiswa yang terdiri dari Najwa Trisaqina Yuan (Pendidikan PPKn), Eideline Cathlyana (Pendidikan Bahasa Inggris), Amanda Weldan Krupskaya (Pendidikan Bahasa Inggris), dan Putri Gustia (Pendidikan Kimia) tidak hanya mengikuti perkuliahan di UMS, tetapi juga berperan aktif sebagai pengajar di CLC. Mereka berbagi ilmu dengan anak-anak dari berbagai latar belakang budaya, memperkuat hubungan melalui semangat persatuan.

 

Sementara itu, tim lain yang berada di Negeri Sembilan, yaitu Adinda Putri Purnamasari (Pendidikan Fisika), Malsa A’innia Sabrina (Pendidikan Bimbingan Konseling), Ari Bima Anto (Pendidikan Bahasa Inggris), dan Muhamad Rayanda (Pendidikan Biologi), turut melaksanakan perkuliahan di Inti International University. Selain itu, mereka mengajar di PPWNI di Klang dan Ipoh, memperkaya wawasan anak-anak dengan pendekatan pendidikan yang kreatif dan inklusif.

 

Najwa Trisaqina Yuan, salah satu peserta, mengungkapkan, “Pengalaman ini sangat berharga karena kami tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga langsung terjun ke lapangan. Kami melihat bagaimana pendidikan dapat menjadi jembatan untuk meraih masa depan yang lebih baik.”

 

Para peserta juga mendapatkan banyak pelajaran penting, mulai dari cara berkomunikasi lintas budaya hingga memahami tantangan pendidikan dalam lingkungan multikultural. Selain itu, mereka mengembangkan keterampilan kerja sama tim, empati, dan adaptabilitas dalam lingkungan baru.

 

Melalui program ini, FKIP Unila berhasil menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa secara holistik. Dekan FKIP Universitas Lampung beserta jajaran, serta Rektor Universitas Lampung, mendapat apresiasi atas dukungan penuh yang mereka berikan kepada para mahasiswa, termasuk bantuan transportasi dari Indonesia ke Malaysia.

 

Proyek Kemanusiaan 2024 diharapkan terus menjadi inisiatif yang membawa dampak positif, baik bagi mahasiswa maupun komunitas lokal yang terlibat, sekaligus menciptakan generasi muda yang peduli, inklusif, dan siap membangun dunia yang lebih baik. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat menjadi wadah untuk pengabdian, kolaborasi lintas budaya, dan pembentukan karakter yang tangguh.

 

 

TAG :

REKOMENDASI UNTUK ANDA

TERKINI LAINNYA