banner lampungmonitor

Puasa di Tengah Bencana Banjir: Ujian Kesabaran yang Berbeda 

IMG-20250203-WA0012
Banner-Panjang

Oleh : Sudibyo

 

Tahun ini, puasa terasa begitu berbeda. Bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tapi juga tentang menahan diri di tengah ujian yang datang silih berganti. Banjir. Ya, banjir. Rasanya kata itu sudah begitu akrab di telinga kami, masyarakat Lampung, terutama di tahun ini. Setiap kali hujan turun, hati ini langsung deg-degan. Bukan karena rindu pada rintik airnya, tapi karena takut airnya akan masuk ke rumah lagi.  

Dulu, hujan deras sekalipun tak pernah sampai membuat rumah kami kebanjiran. Tapi sekarang? Hujan sebentar saja, air sudah mulai merayap masuk. Saya dan keluarga harus siap sedia dengan pel dan ember, sambil berusaha menjaga hati agar tetap sabar. Puasa tahun ini benar-benar menguji kesabaran ekstra. Bayangkan, sambil menahan lapar, kami juga harus mengepel air yang terus menggenang di lantai.  

Saya ingat betul, dulu ada hutan kota yang menjadi “tameng” kami dari banjir. Tapi sekarang, hutan itu sudah beralih fungsi. Entah jadi apa. Yang pasti, sejak saat itu, banjir mulai jadi langganan. Rasanya seperti alam sedang protes, mengingatkan kita bahwa keseimbangan itu penting.  

Tapi, di tengah semua ini, saya mencoba untuk tetap bersyukur. Masih ada keluarga yang sehat, masih ada tetangga yang saling membantu, dan masih ada kekuatan untuk bangkit setiap kali banjir datang. Puasa tahun ini mengajarkan saya bahwa ujian itu datang dalam berbagai bentuk. Dan mungkin, banjir ini adalah cara Tuhan mengingatkan kami untuk lebih peduli pada alam, lebih sabar, dan lebih ikhlas dalam menjalani setiap cobaan.  

Semoga di hari puasa ini, kami diberikan kekuatan dan kesabaran lebih. Dan semoga, bencana banjir ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih menjaga lingkungan. Amin.

 

Tabik Pun 🙏

TAG :

REKOMENDASI UNTUK ANDA

TERKINI LAINNYA