Oleh : Sudibyo, Warga Way Dadi Yang Tiap Hujan Selalu Kebanjiran Efek Hutan Kota Digundulin
Bandar Lampung hari ini genap berusia 343 tahun. Usia yang panjang dan penuh sejarah. Kota ini telah tumbuh menjadi salah satu pusat pergerakan ekonomi, budaya, dan pendidikan di Sumatera. Tapi di balik pertumbuhan itu, masih ada sejumlah tantangan yang perlu terus jadi perhatian bersama.
Salah satu yang sering dikeluhkan warga adalah persoalan banjir. Setiap musim hujan, beberapa titik di kota ini masih tergenang karena saluran air yang tersumbat atau belum memadai. Ini tentu bukan hanya urusan pemerintah, tapi juga soal kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Di sisi lain, persoalan sosial juga mulai terasa lebih nyata. Kehadiran pengemis, pak ogah, dan anak jalanan makin banyak terlihat di perempatan lampu merah dan kawasan ramai. Meski sebagian dari mereka sedang berjuang bertahan hidup, kehadiran tanpa pengawasan bisa menimbulkan keresahan warga dan pengguna jalan. Ini jadi tugas kita bersama bagaimana pemerintah, masyarakat, dan lembaga sosial bisa bekerja sama menciptakan solusi yang manusiawi dan berkelanjutan.
Isu lain yang tak kalah penting adalah kenakalan remaja, termasuk maraknya tawuran pelajar di beberapa wilayah. Ini menjadi pengingat bahwa pendidikan karakter dan pengawasan lingkungan sangat dibutuhkan. Tidak cukup hanya dengan hukuman atau razia, tapi juga perlu pendekatan yang lebih bijak melalui sekolah, keluarga, dan komunitas.
Bandar Lampung adalah rumah kita bersama. Kota ini sudah banyak berubah ke arah yang lebih baik, dan dengan semangat ulang tahun ke-343 ini, kita semua berharap agar setiap masalah yang ada bisa didekati dengan solusi, bukan saling menyalahkan. Pembangunan harus terus berjalan, tapi perhatian terhadap kenyamanan, ketertiban, dan kesejahteraan warganya juga jangan sampai tertinggal.
Selamat ulang tahun Kota Bandar Lampung. Semoga terus menjadi kota yang ramah, bersih, dan makin baik untuk semua.
Tabik Pun 🙏
