Oleh : Sudibyo
Warga Sukarame
Di tengah semakin kompleksnya sistem pendidikan dan terbatasnya daya tampung sekolah negeri, kehadiran SMA Siger di Bandar Lampung adalah angin segar yang sangat dinantikan. Saya, sebagai warga tentunya menyambut baik langkah luar biasa dari Pemerintah Kota Bandar Lampung ini.
SMA Siger adalah jawaban dari keresahan banyak keluarga khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang merasa terpinggirkan dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Selama ini, tidak sedikit anak-anak kita yang terpaksa berhenti sekolah karena tidak diterima di SMA negeri dan tidak mampu membayar biaya sekolah swasta. Kini, mereka punya harapan.
Saya mengapresiasi sepenuhnya kebijakan Wali Kota Bandar Lampung, Ibu Eva Dwiana, yang menginisiasi SMA Siger melalui Yayasan Siger Prakarsa Bunda. Biaya pendidikan yang sepenuhnya gratis, serta lokasi sekolah yang memanfaatkan gedung SMP eksisting, menunjukkan bahwa Pemkot tidak hanya berpikir cepat, tetapi juga cermat dan efisien. Ini adalah bentuk kehadiran pemerintah yang konkret, bukan sekadar janji.
Lebih dari itu, SMA Siger bukan hanya tentang membuka kelas dan menampung siswa, tapi tentang menjaga asa generasi muda agar tidak putus di tengah jalan. Karena pendidikan bukan hak istimewa, tapi hak setiap anak bangsa. Dengan membuka peluang ini, Pemkot Bandar Lampung telah membuka masa depan.
Saya berharap SMA Siger tidak hanya dipertahankan, tapi terus dikembangkan. Baik dari segi kualitas kurikulum, tenaga pengajar, hingga fasilitas pendukung. Sebab kita ingin anak-anak yang belajar di sana tidak merasa “kelas dua”, tapi justru bangga menjadi bagian dari sekolah yang lahir dari semangat gotong royong dan keberpihakan sosial.
Sekali lagi, terima kasih Pemkot Bandar Lampung. SMA Siger adalah langkah berani dan bijak yang patut ditiru oleh daerah lain. Karena keadilan sosial harus dimulai dari ruang kelas.
Tabik Pun
