Internasional (LM) : Iran akhirnya melakukan serangan balasan ke Israel. Serangan ini menyasar dua kota besar yaitu Yerusalem dan Tel Aviv. Militer Israel mengatakan, Iran menembakkan hampir 100 rudal dalam dua gelombang. Meskipun sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome, tetap ada beberapa rudal yang jatuh dan menimbulkan korban.
Di wilayah Tel Aviv, terdengar sirene keras dan langit malam terlihat terang karena ledakan di udara. Akibat serangan ini, dilaporkan ada 41 orang terluka. Dari jumlah tersebut, 12 orang mengalami luka kritis, 8 luka sedang, dan 34 luka ringan karena terkena pecahan puing dan ledakan. Satu orang wanita dilaporkan meninggal dunia di kawasan Ramat Gan, pinggiran Tel Aviv.
Iran menyebut serangan ini sebagai bentuk balasan atas serangan Israel sebelumnya yang menghantam beberapa fasilitas penting mereka. Beberapa waktu lalu, Israel menyerang wilayah seperti Isfahan, Natanz, dan Fordow yang dikenal sebagai pusat nuklir Iran. Serangan itu menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai lebih dari 300 lainnya, termasuk sejumlah tokoh militer dan ilmuwan Iran.
Dalam pernyataannya, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Israel telah memulai perang, dan Iran hanya membalas. Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut bahwa langkah mereka adalah upaya mencegah ancaman yang lebih besar, termasuk dari program nuklir Iran.
Sementara itu, negara-negara seperti Amerika Serikat dan para pemimpin Eropa menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri dan tidak memperluas konflik. PBB juga mengimbau agar semua pihak menunjukkan sikap yang bertanggung jawab dan tidak membuat situasi semakin memburuk.
Situasi di Timur Tengah kini kembali memanas. Banyak pihak khawatir, jika ketegangan ini terus berlanjut, bisa memicu perang yang lebih besar dan melibatkan negara-negara lain di kawasan tersebut.
