Ribuan Ton Bantuan Makanan Untuk Warga Palestina Siap Didistribusikan Masuk Gaza

b62b6380-6eef-11ee-88eb-2f489e571be8
Banner-Panjang

Internasional (LM) : Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa stok makanan, bahan bakar dan air minum di Gaza semakin menipis, seiring dengan ribuan ton bantuan yang siap disalurkan melalui perbatasan selatan Jalur Gaza dengan Mesir.

Para pemimpin dunia dan organisasi kemanusiaan menyerukan agar bantuan kemanusiaan diberi akses untuk masuk ke Gaza, seiring meningkatnya konflik Israel-Hamas.

Sekitar 20 truk yang membawa makanan, air, dan pasokan medis diperkirakan diizinkan masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah di Mesir dalam beberapa hari mendatang.

Namun, kepala bantuan PBB Martin Griffiths memperingatkan bahwa 100 truk bantuan per hari diperlukan untuk membantu 2,1 juta penduduk Gaza yang saat ini terjebak dalam konflik antara Israel dan Hamas.

Israel dan negara tetangganya, Mesir, telah membatasi pergerakan barang dan orang masuk dan keluar Gaza sejak Hamas menguasai wilayah tersebut pada tahun 2007.

 

Kedua negara mengatakan blokade mereka diperlukan untuk alasan keamanan.

 

Gaza dikelilingi oleh penghalang yang mencegah pergerakan masuk dan keluar dari Jalur Gaza.

 

Ada tiga pos perbatasan yang dikontrol ketat, semuanya ditutup setelah Hamas melancarkan serangan terhadap Israel, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Menanggapi serangan pada tanggal 7 Oktober, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memerintahkan “pengepungan total” terhadap Gaza dan menambahkan: “Tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, semuanya ditutup.”

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 3.785 orang tewas di Jalur Gaza sejak awal konflik terbaru ini, dan 12.500 lainnya terluka.

Dua perbatasan – Erez di Gaza utara, dan Kerem Shalom di selatan – yang menuju Israel telah ditutup tanpa batas waktu.

 

Israel mengatakan pihaknya tidak akan mengizinkan bantuan apa pun melewati wilayahnya sampai sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.

 

Juru bicara militer Israel mengatakan sedikitnya 203 orang, termasuk 16 anak-anak, diyakini ikut serta dalam serangan tanggal 7 Oktober itu.

Setelah percakapan dengan Presiden AS Biden, Israel setuju untuk mengizinkan sejumlah bantuan masuk ke Gaza dari Mesir, melalui penyeberangan perbatasan Rafah.

 

Namun, pihak berwenang Israel mengatakan jika ada tanda-tanda Hamas mencoba mengeksploitasi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza, mereka akan melakukan intervensi.

Di mana perbatasan Rafah berada?

 

Pos perbatasan Rafah telah menjadi fokus untuk akses pengiriman bantuan ke Gaza, seiring meningkatnya konflik Israel-Hamas.

 

Ini adalah pintu keluar paling selatan dari Gaza dan satu-satunya penyeberangan perbatasan yang tidak langsung menuju Israel.

 

Dari Gaza ke Mesir, jalur ini menyediakan rute ke semenanjung Sinai.

Mesir tampaknya siap membuka kembali perbatasannya dengan Gaza di Rafah untuk akses bantuan dan orang-orang pemegang pemegang paspor asing.

 

Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, mengatakan kepada program Newshour BBC bahwa dari sudut pandang Mesir, “perbatasan Rafah di sisi kami secara resmi dibuka”, namun ia menyalahkan “pemboman udara” yang membuat penyeberangan tersebut “tidak dapat diakses” dan tidak aman untuk dilintasi truk bantuan ke Gaza.

 

Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi menambahkan: “Apa yang terjadi saat ini di Gaza adalah upaya memaksa warga sipil untuk mengungsi dan bermigrasi ke Mesir, yang tidak boleh dibiarkan.”

Dia menambahkan bahwa sangat penting bagi warga Palestina untuk “tetap teguh dan berada di tanah mereka” di tengah kekhawatiran akan adanya pengungsian lebih lanjut yang berisiko “melikuidasi” perjuangan Palestina.

 

Selain itu, Mesir juga mengkhawatirkan kemungkinan masuknya kelompok milisi Islam ke negaranya, setelah menghadapi pemberontakan Jihadis di Sinai selama hampir satu dekade.

(BBC Indonesia)

 

 

TAG :

REKOMENDASI UNTUK ANDA

TERKINI LAINNYA