Oleh : Sudibyo
Banjir yang melanda Bandar Lampung belakangan ini bukan sekadar bencana musiman, melainkan sebuah alarm serius bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Hujan deras yang mengguyur kota yang kita cintai ini, telah menyebabkan berbagai wilayah tergenang, merendam rumah warga, merusak infrastruktur, dan menghambat aktivitas sehari-hari.
Namun, banjir ini seharusnya tidak lagi dilihat sebagai fenomena alam yang tak terhindarkan, melainkan sebagai cermin dari kegagalan kita dalam mengelola lingkungan dan tata ruang kota.
Memang, curah hujan yang tinggi menjadi faktor utama terjadinya banjir. Namun, kita tidak bisa menutup mata bahwa masalah ini diperparah oleh buruknya sistem drainase, alih fungsi lahan yang masif, dan perilaku masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan.
Banyak daerah resapan air yang seharusnya berfungsi sebagai penyerap air hujan telah berubah menjadi kawasan permukiman dan pusat bisnis. Perubahan ini tidak diimbangi dengan pembangunan sistem drainase yang memadai, sehingga air hujan tidak lagi memiliki tempat untuk meresap dan akhirnya menggenang di permukaan.
Dampak dari banjir ini tidak main-main. Selain merusak properti dan mengancam kesehatan masyarakat, banjir juga telah menelan korban jiwa. Terbaru, dilaporkan bahwa 5 warga Bandar Lampung meninggal dunia akibat banjir selama kurun waktu Januari hingga Februari 2025. Angka ini seharusnya menjadi tamparan keras bagi kita semua bahwa banjir bukan lagi sekadar masalah lingkungan, melainkan juga masalah kemanusiaan yang memerlukan penanganan serius.
Pemerintah Kota Bandar Lampung perlu mengambil langkah tegas dan konkret untuk mengatasi persoalan ini. Program normalisasi sungai, perbaikan sistem drainase, dan penegakan aturan tata ruang harus menjadi prioritas utama. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.
Namun, upaya pemerintah saja tidak akan cukup tanpa partisipasi aktif dari masyarakat. Setiap warga harus sadar bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Banjir di Bandar Lampung bukanlah kejadian yang bisa dibiarkan terus berulang tanpa solusi nyata. Ini adalah peringatan keras bahwa kita semua harus bergerak cepat dan bekerja sama untuk mencegah bencana yang lebih besar di masa depan.
Sudah saatnya mulai mengambil tindakan nyata, Mari kita jadikan momen ini sebagai titik balik untuk membangun Bandar Lampung yang lebih tangguh dan ramah lingkungan.
Mari kita berdoa agar musibah ini segera berlalu, para korban diberikan keselamatan dan ketabahan, serta kita semua diberikan kesadaran untuk menjaga lingkungan dan mencegah bencana serupa di masa depan. Sebagaimana firman Allah.
“Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa, dan menyebarkan rahmat-Nya. Dialah Pelindung, Maha Terpuji.”QS. Asy-Syura : 28
Ayat ini mengingatkan kita bahwa hujan adalah rahmat, tetapi bisa menjadi bencana jika kita tidak menjaga keseimbangan alam. Banjir yang terjadi harus menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan, memperbaiki sistem tata kota, dan bersinergi dalam mencari solusi.
Semoga Allah segera mengangkat musibah ini, memberikan keselamatan bagi warga yang terdampak, dan menjadikan kita semua lebih bertanggung jawab dalam menjaga bumi yang telah diamanahkan kepada kita. Aamiin.
Tabik Pun 🙏