Oleh : Sudibyo
Belakangan ini, tren #KaburAjaDulu ramai di media sosial, mencerminkan keinginan anak-anak muda Indonesia untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Berdasarkan data, semakin banyak generasi muda yang memilih menetap atau bekerja di negara lain.
Tidak ada yang salah dengan fenomena ini. Bahkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, atau Jepang, warganya pun banyak yang memilih merantau ke luar negeri demi kesempatan yang lebih baik. Globalisasi telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berkembang di berbagai belahan dunia, dan jika anak muda Indonesia ingin mencoba peruntungan di luar negeri, itu adalah hak mereka yang harus diapresiasi.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah kesiapan mereka dalam menghadapi kehidupan di negara asing. Pemerintah harus mengambil peran lebih aktif dalam mengawasi dan mendukung mereka agar tidak menghadapi kesulitan di luar negeri, baik dalam hal perlindungan hukum, ketenagakerjaan, maupun kesejahteraan sosial. Kasus tenaga kerja Indonesia yang mengalami eksploitasi atau pelajar yang mengalami kendala administratif adalah contoh nyata bahwa masih ada tantangan yang harus diatasi.
Daripada sekadar membatasi atau mencemaskan tren ini, sebaiknya pemerintah berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, kesempatan kerja, dan kesejahteraan di dalam negeri. Jika Indonesia bisa menawarkan kehidupan yang lebih baik, anak-anak muda tentu akan berpikir ulang sebelum memilih “kabur” ke luar negeri. Jadi, fenomena #KaburAjaDulu bukan hanya soal migrasi anak muda, tetapi juga refleksi atas kondisi dalam negeri yang harus terus diperbaiki.
Tabik Pun 🙏
