Oleh: Sudibyo (Warga Sukarame )
“We’re not flying, we’re falling with style.” Kutipan terkenal dari Kapten Buzz Lightyear dalam film animasi Toy Story bisa jadi terdengar lucu dan ringan. Namun, jika ditarik dalam perspektif kehidupan manusia, kalimat ini menyimpan makna yang dalam dan menyentuh eksistensi paling hakiki bahwa hidup sejatinya bukan tentang terbang, tapi tentang jatuh perlahan, tapi pasti.
Sejak manusia lahir, sebenarnya ia sudah memulai perjalanan menuju akhir. Usia terus bertambah, tenaga terus berkurang, waktu terus berjalan. Seperti gravitasi yang tak pernah bisa dilawan, manusia pun tak mampu melawan hukum kehidupan, setiap yang bernyawa akan menghadapi kematian.
Namun seperti kata Buzz, kita tidak sekadar jatuh kita “jatuh dengan gaya”. Hidup tidak harus muram meski tujuannya adalah kematian. Justru dalam kesadaran bahwa kita sedang menuju akhir, kita diajak untuk mengisi setiap detik dengan makna. Kita bekerja, kita mencinta, kita belajar, kita berdoa, kita membangun peradaban karena itulah gaya kita dalam jatuh.
Sayangnya, banyak dari kita hidup seolah-olah akan terus terbang selamanya. Terjebak dalam ambisi tak berujung, konflik tanpa arah, keserakahan, dan lupa bahwa waktu sangat terbatas. Kita membangun menara impian yang tinggi, namun melupakan fondasi spiritual bahwa hidup hanyalah persinggahan.
Maka penting untuk mengingat kita bukan sedang naik, tapi turun dengan anggun. Yang membedakan adalah apakah kita jatuh dengan kehormatan, meninggalkan jejak kebaikan, atau hanya tercebur dalam kehampaan ego.
Akhirnya, mungkin hidup ini memang bukan tentang bagaimana kita sampai di ujung, tetapi bagaimana kita menikmati dan memaknai setiap langkah menuju sana. Karena saat waktu kita habis dan tubuh kita lenyap dari dunia, satu-satunya yang tersisa hanyalah cerita yang kita tinggalkan.