Lampung, Cerminan Keindahan dan Keberagaman Indonesia

IMG-20250426-WA0126
Banner-Panjang

Oleh: Junaidi Ismail 

(Koordinator Poros Wartawan Lampung)

 

DALAM pusaran perbincangan media nasional maupun internasional, Provinsi Lampung kerap kali menjadi sorotan. Namun, perhatian ini bukan semata karena isu-isu sosial yang kadang mencuat, melainkan karena Lampung menyimpan potensi luar biasa sebagai representasi miniatur Indonesia. Tidak berlebihan jika Lampung dijuluki “Little Indonesia”, karena provinsi ini memantulkan kemajemukan bangsa dalam wujud yang nyata—dalam budaya, bahasa, suku, hingga agama.

Keberagaman yang dimiliki Lampung bukan hasil kebetulan. Sejak era program transmigrasi, Lampung menjadi rumah bagi masyarakat dari berbagai penjuru nusantara. Akibatnya, terjadi percampuran budaya yang unik dan harmonis. Suku Jawa, Lampung, Sunda, Bali, Minang, Melayu, hingga Tionghoa hidup berdampingan, membentuk jalinan sosial yang berwarna namun tetap bersatu. Di sini, perbedaan bukan alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersinergi.

Letak geografis Lampung yang menjadi penghubung antara Pulau Jawa dan Sumatera melalui Pelabuhan Bakauheni menjadikan provinsi ini sebagai titik vital dalam distribusi logistik, mobilitas manusia, dan pengembangan ekonomi nasional. Posisi strategis ini seharusnya menjadikan Lampung sebagai prioritas pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia oleh pemerintah pusat.

Lampung dikenal sebagai tanah gajah, rumah bagi Taman Nasional Way Kambas, salah satu pusat konservasi gajah terbaik di Asia Tenggara. Selain itu, kekayaan alam Lampung juga terlihat dari hasil buminya. Provinsi ini merupakan penghasil nanas terbesar dan kopi robusta terbesar kedua di Indonesia, serta produsen kelapa unggulan. Komoditas-komoditas ini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat dan memiliki potensi besar untuk diekspor ke pasar internasional.

Budaya Lampung pun tidak kalah mempesona. Tradisi Siger, mahkota emas perempuan Lampung, menjadi simbol keagungan adat dan martabat perempuan. Ada pula dua sistem adat besar: Pepadun dan Sai Batin, yang masing-masing memiliki struktur kepemimpinan adat, sistem nilai, dan filosofi hidup tersendiri. Gelar-gelar adat seperti Penyimbang Dalom, Sai Batin Raja, dan Minak mencerminkan struktur sosial yang tertata dan dihormati turun-temurun.

Bahasa Lampung dan aksaranya menjadi bukti kekayaan linguistik yang dimiliki provinsi ini. Lagu-lagu daerah seperti Sang Bumi Ruwa Jurai yang menggetarkan hati saat dinyanyikan di Istana Negara, serta lagu Cangget Agung yang mengiringi upacara adat, menunjukkan bahwa budaya Lampung hidup dalam suara, gerak, dan rasa.

Makanan khas Lampung juga mencerminkan keberagaman dan kehangatan masyarakatnya. Seruit, perpaduan ikan bakar dan sambal khas yang sering dinikmati bersama keluarga; Gulai Taboh yang kaya rasa; serta jajanan seperti Geguduh dan Kemplang menjadi pengikat sosial dalam berbagai acara adat dan kehidupan sehari-hari.

Namun, di balik kekayaan itu, Lampung juga menghadapi tantangan. Perbedaan adat antara masyarakat Pepadun dan Sai Batin, jika tidak dikelola dengan bijak, berpotensi menimbulkan ketegangan sosial. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan persatuan.

Selain itu, perhatian pemerintah pusat terhadap Lampung perlu lebih ditingkatkan. Investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan pariwisata akan memberikan dampak besar tidak hanya bagi Lampung, tetapi juga bagi konektivitas dan pertumbuhan ekonomi Sumatera secara keseluruhan.

Lampung bukan hanya sebuah provinsi di ujung selatan Sumatera. Ia adalah cerminan Indonesia dalam skala kecil. Keberagaman yang hidup, budaya yang kaya, kekayaan alam yang melimpah, dan posisi strategis yang penting menjadikan Lampung pantas mendapat tempat istimewa dalam prioritas pembangunan nasional.

Sudah saatnya kita memandang Lampung bukan hanya dari sisi masalah yang pernah muncul, tetapi dari potensi besar yang dimilikinya. Karena di tengah keberagaman dan tantangannya, Lampung mengajarkan kita satu hal penting: bahwa Indonesia yang bersatu dalam perbedaan, benar-benar ada—dan bisa kita temui di tanah bernama Lampung. (*)

TAG :

REKOMENDASI UNTUK ANDA

TERKINI LAINNYA