Oleh Sudibyo:
Baru-baru ini, viral di media sosial sebuah truk sampah milik Pemerintah Kota Bandar Lampung yang kondisinya memprihatinkan. Kontainer pada Truk tersebut tampak rusak parah, hampir seperti kapal hantu dalam film Pirates of the Caribbean, ringkih, tinggal rangka, tapi entah bagaimana masih bisa beroperasi. Pemandangan ini bukan hanya menggelitik nalar, tetapi juga menyedihkan.
Bagaimana mungkin sebuah kota yang memiliki anggaran cukup besar tidak mampu merawat kendaraan operasionalnya? Truk sampah adalah bagian penting dari sistem kebersihan kota. Jika armadanya dibiarkan dalam kondisi mengenaskan seperti ini, bagaimana dengan efektivitas pengelolaan sampah? Jangan-jangan ini hanya puncak gunung es dari persoalan yang lebih besar: ketidakefisienan anggaran, kurangnya pengawasan, atau bahkan kelalaian dalam perawatan aset publik.
Pemerintah seharusnya memahami bahwa kebersihan kota bukan sekadar urusan petugas lapangan, tetapi tanggung jawab sistematis yang melibatkan pengelolaan anggaran, perawatan fasilitas, dan komitmen terhadap layanan publik. Jika truk sampah saja dibiarkan seperti ini, bagaimana dengan aspek lain dari pelayanan kota?
Masyarakat berhak mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat. Jika pemerintah tidak mampu merawat truk sampah yang menjadi ujung tombak kebersihan kota, lalu bagaimana bisa diharapkan mereka mengelola masalah yang lebih besar? Ini adalah cerminan dari manajemen kota yang perlu dikritisi, agar perubahan ke arah yang lebih baik bisa terjadi.
Tabik Pun 🙏
