Kota Metro (LM) : Keluarga besar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Metro menggelar aksi peringatan KUDATULI 27 Juli 1996, berlangsung di Kantor DPC PDIP Kota Metro, gedung lama, Mulyojati Metro Barat.
Kudatuli atau Sabtu Kelabu merupakan peristiwa kerusuhan disertai kekerasan yang terjadi pada Tanggal 27 Juli 1996 di Kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat.
Peringatan kudatuli tersebut dihadiri oleh para Sesepuh, Pengurus DPC, Fraksi, hingga pengurus Ranting seluruh Kota Metro.
Panitia pengarah peringatan kudatuli Keluarga besar PDI Perjuangan Kota Metro, FD Prasojo menerangkan, bahwa proses peristiwa kudatuli itu pemberhangusan demokrasi.
“Pertama proses peristiwa kudatuli itu pemberhangusan demokrasi. Pada waktu itu PDI Perjuangan dibawah komando Ibu Megawati bersama-sama rakyat, bagaimana perjuangkan konstitusinya rakyat berdemokrasi,” Jum’at (26/07) malam.
Tak hanya itu, Sesepuh PDI Perjuangan yang ada di Metro itu juga menambahkan, bagi sesama anak bangsa dapat berkontribusi bersama dalam menjaga nilai-nilai demokrasi.
“Diharapkan, bagaimana kita sesama anak bangsa menunjukkan bisa menjaga nilai-nilai demokrasi, supaya apa yang menjadi tujuan undang-undang dasar 1945. Yang harus kita jaga dan harus kita tuntaskan,” tuturnya.
Wali Kota Metro, Wahdi, juga mengatakan singkat tentang peringatan peristiwa kudatuli 1996.
“Dalam memperingati kudatuli 1996 peristiwa sabtu kelabu, dimana perjuangan anak-anak bangsa dalam membela demokrasi dan hak-haknya,” katanya.
Wahdi, yang kini juga mendapat surat tugas dari PDI Perjuangan optimis, mengajak seluruh elemen masyarakat agar bersatu membangun daerah Bumi Sai Wawai.
“Tentu harapan saya, mari kita membangun di Kota Metro kompak dengan bersama-sama masyarakat.
Saya kira Metro jadi salah satu contoh bagaimana demokrasi itu berjalan dengan sebaiknya,” jelasnya.
