Yaqut Cholil Qoumas Minta Santri Tak Pilih Pemimpin Cengengesan di Pilpres 2024

menteri-agama-yaqut-cholil-qoumas-dok-kemenag_169
Banner-Panjang

Nasional (LM) : Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan sejumlah pesan politik kepada para santri di seluruh Indonesia, di momen jelang Hari Santri Nasional 2023.

Ia meminta para santri untuk tak memilih calon presiden-calon wakil presiden yang punya sejumlah catatan dan rekam jejak buruk.

Gus Yaqut meminta para santri untuk tidak memilih calon pemimpin berdasarkan penampilan fisik saja, apalagi sampai terbuai dengan janji manisnya.

“Santri jangan pernah mau memilih pemimpin, jangan sampai memilih pemimpin yang hanya didasarkan pada tampakan fisik saja, tidak boleh juga santri itu memilih hanya karena janji-janji manis saja,” kata Gus Yaqut di Surabaya, Sabtu (21/10/2023).

Santri juga harus mengecek dulu rekam jejak calon presiden dan wakil presiden itu seperti apa. Menurutnya, pemimpin yang pernah mempolitisasi agama tak layak dipilih.

“Kalau memang rekam jejaknya baik, tidak pernah menggunakan agama sebagai kuda tunggangan untuk kepentingannya. Silakan dipilih yang tidak [politisasi agama] begitu,” ucapnya.

Tak hanya itu, Gus Yaqut juga meminta para santri tak memilih orang yang cengengesan. Baginya, pemimpin harus punya sikap yang serius.

“Memilih pemimpin itu yang serius, lihat dulu ini pemimpin yang benar-benar serius mana, yang cengengesan ya jangan lah masak calon pemimpin cengengesan,” ujarnya.

Pasalnya, kata dia, tantangan Indonesia akan lebih berat ke depan. Hal itu sebagaimana pesan yang selalu disampaikan Presiden Joko Widodo.

“Harus bener-bener orang yang memang siap betul memimpin negara ini, karena tantangan ke depan ini luar biasa. Seperti Presiden Jokowi sampaikan, ke depan bukannya lebih mudah, tapi akan lebih menantang,” kata dia.

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor ini mengatakan pesan ini harus ia sampaikan lantaran menurutnya, setiap episode sejarah negeri ini, pasti melibatkan santri. Contohnya saat masa perjuangan kemerdekaan dulu.

“Santri harus terlibat. Setiap episode sejarah negeri ini termasuk memilih itu pasti melibatkan santri,” pungkasnya.

(CNN Indonesia)

TAG :

REKOMENDASI UNTUK ANDA

TERKINI LAINNYA