Dosen HI FISIP Unila Jadi Pembicara The 13th World Human Rights Cities Forum

WhatsApp-Image-2023-10-10-at-10.22.42-1-1068x749
Banner-Panjang

Bandar Lampung (LM) : Indra Jaya Wiranata, dosen Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila), menjadi salah satu invited speaker The 13th World Human Rights Cities Forum (WHRCF) yang berlangsung di Gwangju, Korea Selatan.

Forum yang berlangsung mulai 4 hingga 7 Oktober 2023 ini mengumpulkan 370-an pembicara dari 60 kota di 26 negara yang hadir untuk membahas isu-isu penting terkait hak asasi manusia.

Human Rights Cities Responding to Poverty and Inequalities” menjadi tema utama yang dibahas dalam forum ini.

Forum tersebut bertujuan untuk menjawab tantangan global seperti dampak pandemi Covid-19, konflik di Ukraina, dan masalah infrastruktur perkotaan yang mengancam hak-hak masyarakat serta keberlanjutan kota-kota di seluruh dunia.

Indra Jaya Wiranata juga berperan aktif dalam sesi “Human Rights Paper” di mana ia menyajikan hasil risetnya berjudul “Grassroots Cohesiveness: An Important Indicator in Solving the City Waste Problem“. Riset ini memberikan wawasan berharga dalam mengatasi masalah sampah perkotaan.

Indra, mewakili Universitas Lampung, mengulas pentingnya partisipasi aktif akademisi dalam forum internasional seperti WHRCF. Ia mengatakan, forum dunia seperti WHRCF ini sangat penting dalam upaya melahirkan solusi-solusi pembangunan global dengan perspektif beragam dari berbagai stakeholders.

Selain menjadi pencapaian pribadi luar biasa bagi Indra, partisipasinya dalam forum ini juga mencerminkan tekad Unila dalam upaya internasionalisasi dan aspirasinya menjadi world class university.

Indra berharap, keikutsertaan dan kontribusinya sebagai akademisi Indonesia, khususnya dari Universitas Lampung, akan terus meningkat dalam forum-forum internasional seperti WHRCF.

“Ini tidak hanya akan memperluas eksposur internasional universitas, tetapi juga membawa pulang ide-ide berharga dan rekomendasi pembangunan kota yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat di Indonesia,” kata Indra.

Kegiatan-kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan keuntungan dalam hal capacity building untuk individu, tetapi juga membuka pintu kolaborasi riset dan kemitraan institusional di masa depan.

Ini juga menjadi salah satu pencapaian dalam indikator kinerja utama (IKU) untuk perguruan tinggi, yaitu IKU 3 Dosen Berkegiatan di Luar Kampus.

Dengan hasil riset yang menginspirasi dan dedikasi terhadap isu-isu hak asasi manusia, Indra telah memberikan kontribusi berharga dalam upaya global untuk mengatasi kemiskinan, ketimpangan, dan masalah perkotaan.

TAG :

REKOMENDASI UNTUK ANDA

TERKINI LAINNYA