Kegiatan ini berlangsung di ruang seminar lantai tiga Perpustakaan Unila dan akan dilaksanakan selama lima hari, dari 14 hingga 18 Oktober 2024.
Khairudin dalam pidatonya menjelaskan, perubahan paradigma dalam sistem pembelajaran terjadi ketika siswa memasuki jenjang perguruan tinggi.
“Dulu, guru adalah sumber belajar utama, tetapi sekarang mahasiswa harus aktif menggali ilmu dari perpustakaan,” ujarnya, Senin, 14 Oktober 2024.
Ia mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia di perpustakaan, baik secara langsung maupun melalui akses digital.
Perpustakaan Unila kini bertransformasi menjadi perpustakaan hybrid, memungkinkan pemustaka mengakses koleksi cetak dan digital dari mana saja, asalkan mereka memiliki akun email Unila.
Khairudin menyatakan, pihaknya memiliki jutaan artikel dari jurnal-jurnal terindeks Scopus dan e-book dari berbagai penyedia ternama. Hal ini adalah sumber daya yang sangat berharga bagi mahasiswa.
Kegiatan orientasi ini ditujukan untuk mahasiswa program sarjana dan diploma, dengan 50 sesi yang melibatkan duta baca dan anggota Komunitas Baca UPT Perpustakaan Unila.
Ketua pelaksana, Nurhidayati, S.Sos., berharap, kegiatan ini berjalan sukses dan dapat memberikan informasi serta motivasi kepada mahasiswa baru. “Besar harapan kami agar kegiatan ini memberikan wawasan yang bermanfaat bagi anak-anak sekalian,” tutupnya.
Dengan upaya ini, Unila berkomitmen untuk mendukung mahasiswa dalam mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan memperluas akses mereka terhadap sumber belajar.
