Bandar Lampung (LM) : Aksi “Koboy” Ketua DPC Gerindra Pesawaran yang menggunakan senjata api saat cekcok dengan beberapa remaja di Sukabumi Bandar Lampung mendapat komentar dari Lembaga Pemerhati Hak Perempuan dan Anak (LPHPA).
Ketua LPHPA Toni Fisher mengatakan, sebagai aktivis Anak pihaknya sangat mengecam aksi “Koboy” oknum pengurus Gerindra tersebut yang dinilai arogan saat berhadapan dengan orang-orang yang masih tergolong anak anak.
“Dari beberapa korban terdapat anak di bawah umur dan menyikapi kasus tersebut sebagai Aktivis perlindungan Anak saya sangat menyesalkan dan prihatin kasus ini terjadi apa lagi di antara korban ada anak anak bahkan sampai mengunakan Senpi ” Kata Toni Fisher, Kepada Lampung Monitor, Selasa (19/9/2023).
Peristiwa tersebut, menurut nya melibatkan anak anak karena diantara remaja tersebut ada yang berusia dibawah 18 tahun.
“Saya tegaskan bahwa berdasarkan undang undang perlindungan Anak, yang disebut Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk yang masih dalam kandungan apalagi disitu juga ada yang perempuan ” Ujarnya.
Toni Fisher juga meminta semua pihak untuk bersama memahami bagaimana perlakuan terhadap perempuan dan anak lebih diperhatikan.
“Dalam kasus ini saya sangat berharap menjadi koreksi dan Evaluasi bagi KPU agar yang akan datang harus ada syarat bagi calon wakil Rakyat untuk sangat paham dan menguasai undang undang untuk Perlindungan Anak,dan saya mengingatkan Kepolisian sekali lagi peristiwa ini harus menjadi keprihatinan kita semua sebagai bukti undang undang perlindungan Anak tidak semua paham dan tahu bahkan oleh ketua Partai dan calon wakil Rakyat dan harus dilakukan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku “Pungkasnya.
