banner lampungmonitor

Viral Komentar Komika Abdul Arsyad Soal Trotoar di Bandar Lampung

IMG_20250111_181252
Banner-Panjang

Bandar Lampung (LM) : Viral di media sosial, komika Abdul Arsyad mengomentari kondisi trotoar di Bandar Lampung saat menjadi tamu di podcast Skakmat yang dipandu Pandji Pragiwaksono. Video yang diunggah tiga minggu lalu itu menyoroti penggunaan keramik warna-warni sebagai material trotoar di kota tersebut.

Dalam video tersebut, Abdul Arsyad mengatakan, “Di Lampung itu mereka punya trotoar tapi dari keramik, lucu sekali. Saya waktu lewatnya itu, apa motivasinya kau bikin trotoar dari keramik?” Pandji pun menimpali, “Gak aman lho itu, kalau hujan licin,” yang disetujui oleh Abdul.

Menanggapi viralnya komentar tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan bahwa rencana perbaikan trotoar sudah ada jauh sebelum kontroversi ini muncul. Kepala Dinas PU Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso, menyatakan bahwa trotoar berlapis keramik akan diganti dengan material granit yang lebih aman.

“Sesuai arahan Walikota, trotoar tersebut akan kami bongkar dan diganti dengan material granit yang lebih aman dan tidak licin,” kata Dedi pada Jumat (10/01/2024).

Ketua Gepak Lampung, Wahyudi, menilai bahwa dalam menerima informasi, masyarakat perlu berpikir bijak dan melihat dari berbagai sisi. Wahyudi menjelaskan, trotoar berlapis keramik tersebut dibangun pada masa kepemimpinan Walikota sebelumnya, Herman HN, dengan kemungkinan alasan estetika.

“Mungkin saja trotoar warna-warni ini dimaksudkan untuk mempercantik kota dan menarik minat wisatawan lokal maupun luar daerah,” ujarnya.

Namun, Wahyudi juga menekankan pentingnya perencanaan pembangunan yang matang. “Sejatinya pembangunan trotoar yang baik itu harus memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kemudahan pejalan kaki. Apakah prosedur perencanaan itu sudah dilalui dengan melibatkan stakeholder terkait?” katanya.

Wahyudi juga menyoroti beberapa proyek fisik di Bandar Lampung yang sempat menuai kritik publik, seperti pembangunan JPO Siger Milenial dan Tugu Pagoda di kawasan China Town. Ia berharap pemerintah dapat lebih selektif dan matang dalam merencanakan pembangunan fasilitas publik.

“Jika semua tahapan sudah dilakukan sesuai ketentuan, risiko polemik seperti ini dapat diminimalkan. Saya yakin Walikota Eva Dwiana punya niat tulus untuk mempercantik kota, tapi harus didukung oleh pelaksanaan teknis yang matang,” tutupnya.

Komentar Abdul Arsyad tentang trotoar di Bandar Lampung menjadi sorotan publik, namun Pemkot Bandar Lampung telah merespons dengan komitmen untuk mengganti material trotoar demi keselamatan masyarakat. Diharapkan ke depan, setiap pembangunan di Bandar Lampung dapat direncanakan lebih baik untuk menghindari polemik serupa.

 

 

TAG :

REKOMENDASI UNTUK ANDA

TERKINI LAINNYA